"HELA KETA"


Pernikahan adalah hal yang wajib untuk setiap orang, untuk melangsungkan proses pernikahan tiap daerah memiliki tata cara dan  adat istiadat yang berbeda , dimana tata cara adat ini dilakukan sebelum atau sesudah acara pernikahan.Salah satu contoh acara atau ritual adat yang harus di lakukan sebelum melakukan  proses pernikahan pada Suku dawan di Pulau Timor yaitu "Hela Keta". Hela Keta adalah sebuah ungkapan bahasa Dawan (salah satu bahasa yang ada di pulau Timor ) yang terdiri dari dua kata, yakni Hela dan Keta.  Hela artinya menarik dan Keta artinya lidi lontar atau Lidi Kelapa. Jadi Hela keta artinya menarik lidi lontar yang sudah ada.


Upacara ini dimaksudkan untuk menghilangkan  halangan - halangan  atau perjanjian adat yang perna di buat antara suku - suku dari kedua bela pihak yang telah terjadi karena bebagai pengalaman peperangan dan permusuhan di masa lampau.
Diceritakan bahwa pada jaman dahulu Nenek moyang dari beberapa etnis yang ada di daerah Timor sering terjadi peperangan antar wilayah, baik  perang untuk merebut wilayah kekuasaan maupun masalah yang lain. Kejadian - kejadian seperti itu mendorong mereka untuk membangun sebuah halangan secara budaya  bahwa mereka tidak akan saling  mengawini satu sama lain. Karena alasan peperangan itulah mereka mengambil sikap untuk pergi mengambil isteri atau suami di tempat atau daerah yang lain.
Dalam upacara ini segalah sesuatu yang sudah dibawa harus diselesaiakan di tempat upacaranya, Tidak boleh membawa pulang sisa makanan, baik nasi maupun daging dan minuman. 

Tempat upacara adalah sebuah sungai yang airnya mengalir .Maksut dan tujuan mengapa upacara ini harus berlangsung di air yang mengalir yaitu dengan tujuan agar darah dari hewan yang disembeli di alirkan di atas air sungai yang megalir agar segalah sumpah yang pernah dibuat oleh para luluhur pada masa lalu di bawah pergi jau dari kehidupan Pasangan yang akan menikah itu, darah dari hewan yang di sembeli ini diartikan sebagai segalah kesalahan dan perbuatan jahat yang akan merugikan dan menghalang kedua pasangan  dengan demikian sudah dibawah  pergi oleh air sungai itu kelaut.
Makna dari upacara adat ini yaitu Perdamaian kembali kelompok etnis yang perna bermusuhan satu sama lain karena berbagai alasan agar anak-anak yang saling menikahi satu sama lain tidak mendapatkan halangan dalam diri mereka maupun pada keturunan mereka kelak, agar segenap anggota keluarga besar kedua belah pihak yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan tidak tertular akibat permusuhan masa lalu.





#exotic_NTT
#lombablog_exotic_NTT
#destinasiwisata_NTT

Komentar

Posting Komentar